Sabtu, 15 Mei 2010

KTI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan curah hujan tinggi, dan terletak pada pertemuan jalur lempeng tektonik dan pegunungan muda. Selain itu Indonesia merupakan negara kepulauan dan negara maritime. Faktor itu semua menyebabkan Indonesia memiliki beraneka ragam sumber daya alam baik sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Sumber daya alam Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.Proses terbentuknya sumber daya alam di Indonesia, disebabkan beberapa faktor antara lain :

a. Secara astronomis, Indonesia terletak didaerah tropis dengan curah hujan tinggi menyebabkan aneka ragam jenis tumbuhan dapat tumbuh subur. Oleh karena itu, Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan.

b. Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng tektonik dan pegunungan muda menyebabkan terbentuknya berbagai macam sumber daya mineral yang potensial untuk dimanfaatkan.

c. Wilayah lautan di Indonesia mengandung berbagai macam sumber daya nabati, hewani, dan mineral antara lain ikan laut, rumput laut, mutiara, serta tambang minyak bumi (Anonim 1, 2010 ).

Persebaran sumber daya alam diantaranya sumber daya alam hayati yang terdiri dari sumber daya alam hewani dan sumber daya alam nabati yang tersebar di darat dan laut. Selain hutan yang luas Indonesia, Indonesia memiliki perkebunan dan pertanian yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Jumlah dan kualitas sumber daya alam sangat banyak dan tersebar hampir di seluruh Indonesia. Selain itu, kualitasnya yang sangat baik sehingga dapat diekspor di berbagai negara sehingga dapat memenuhi devisa negara. Jenis sumber daya yang di ekspor seperti minyak bumi, gas alam, dan bahan tambang lainnya serta hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata selain itu hasil industri juga dapat diekspor ke luar negeri (Anonim 1, 2010).

Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar, sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara yang tidak merusak. Oleh Karena itu, cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut semakin besar manfaatnya untuk pembangunan di masa datang (Anonim 1, 2010).

Seperti yang disebutkan di atas, sumber daya alam seperti sumber daya hayati harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan selain di manfaatkan harus dilestarikan juga agar tidak habis.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan permasalahan “Adakah cara pelestarian yang baik dari memanfaatkan potensi sumber daya alam terutama sumber daya alam hayati di Indonesia“.

1.3. Cara Pelestarian dari Memanfaatkan Sumber Daya Alam Hayati

Untuk memanfaatkan sekaligus melestarikan sumber daya alam tanpa merusak ekosistem dan lingkungan dapat dilakukan berbagai cara yaitu :

a. Penanaman pohon dan pembuatan taman kecil di sepanjang jalan agar sepanjang jalan jalan menjadi teduh, sejuk, asri dan indah, selain itu dapat mengurangi pencemaran.

b. Pengumpulan tumbuhan dan hewan yang hampir punah di tempat khusus dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistemnya.

c. Program “kandang bersih” untuk peternakan agar kualitas peternakan meningkat dan mengurangi pencemaran.

1.4. Tujuan dan Manfaat

1.4.1. Tujuan

Mengetahui beberapa cara yang dapat digunakan dalam pelestarian dari pemanfaatan sumber daya alam terutama sumber daya alam hayati tenpa merusak lingkungan.

1.4.2. Manfaat

Manfaat bagi pembaca adalah sebagai masukan dalam mengembangkan cara pelestarian dari pemanfaatan sumber daya alam tanpa merusak lingkungan. Sedangkan untuk penulis sebagai masukan dalam membuat karya tulis lainnya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar Teori

Sumber daya alam (SDA) adalah potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi, air, dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam kepentingan pertahanan negara. Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan, dan hewan. Sumber daya alam ini harus dijaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui contohnya barang tambang yang ada di dalam perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Sumber daya ala mini harus digunakan seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian. Sumber daya alam juga dapat dibagi menjadi sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup (biotik), seperti hasil pertanian, perkebunan, pertambakan, peternakan,dan perikanan. Sumber daya alam non hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik), seperti air, tanah, dan barang-barang tambang (Anonim 2, 2010).

2.2. Sumber Daya Alam yang dapat Diperbaharui

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Contohnya :

a. Air. Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia, selain untuk minum, mandi dan mencuci, air bermanfaat sebagai sarana rekreasi/wisata, sarana irigasi/pengairan, PLTA.

b. Udara. Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan ozon berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari.

c. Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah. Tanah banyak dimanfaatkan untuk menanam sumber daya alam pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok seperti padi, jagung, dan sagu. Palawija seperti ubi-ubian, kacang-kacangan. Dan holtikultura seperti berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.

d. Hewan. Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua yaitu hewan liar dan hewan peliharaan. Hewan liar adalah hewan yang hidup di alam dan dapat mencari makan sendiri, misalnya dari jenis burung, ikan dan serangga. Hewan peliharaan ialah hewan yang dipelihara untuk sekedar hobi atau kesenangan semata seperti burung perkutut, kakaktua, kucing, dan marmut. Selain itu ada juga hewan ternak yaitu hewan yang dikembangbiakkan untuk kemudian diperjualbelikan/dimanfaatkan.

e. Tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan sumberdaya untuk hidupnya yang diambil dari lingkungannya, dan sebaliknya lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (Anonim 3, 2010). Manfaat tumbuhan yaitu :

· Menghasilkan oksigen bagi manusia dan hewan.

· Mengurangi polusi karena dapat menyerap karbondioksida yang dipakai tumbuhan untuk proses fotosintesis.

· Mencegah erosi, tanah longsor, dan banjir.

· Bahan Industri, misalnya kelapa sawit bahan industri minyak goreng, bahan makanan, misalnya padi menjadi beras.

· Bahan minuman seperti teh dan jahe. Untuk teh juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembangkit listrik namun masih dalam skala kecil, ini penemuan dari salah satu guru di salah satu SMK di pulau Jawa.

(Anonim 2, 2010).

2.3. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati

Tenaga ahli memanfaatkan sumber daya alam dengan teknologi canggih, tenaga ahli yang bermutu akan menghasilkan bibit yang bermutu dan menghasilkan tumbuhan yang berkualitas dan menghasilkan industri yang berkualitas. Teknologi yang digunakan beserta alat-alatnya yang berkembang dengan pesat dapat mempercepat dan mempermudah produktivitas. Alat-alat yang digunakan para tenaga ahli Indonesia masih kurang canggih dibandingkan dengan alat-alat yang digunakan di negara-negara maju, tetapi tenaga ahli Indonesia masih bisa menghasilkan sumber daya alam yang memuaskan (Anonim 1, 2010).

Pemanfaatan yang ada pada saat ini untuk sumber daya alam hayati seperti dalam bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, usaha tanaman hias, penggunaan tanaman sebagai obat seperti tanaman kumis kucing, mengkudu, jahe, daun jambu, kebun binatang, industri sepatu, tas, jaket dari kulit, industri kertas, dan lainnya. Sedangkan usaha pelestariannya berupa cagar alam dan suaka margasatwa. Secara umum pemanfaatan sumber daya alam hanya terfokus untuk mendapatkan keuntungan.

Teknologi pemanfaatan sumber daya alam terkadang menyebabkan pencemaran seperti :

· Pencemaran udara : hasil limbah industri, limbah pertambangan, asap rokok, asap kendaraan bermotor karena mengeluarkan karbon monoksida, karbondioksida, belerang dioksida yang menyebabkan udara tercemar dan susah bernafas.

· Pencemaran suara-suara dapat ditimbulkan dari bisingnya suara mobil, kereta api, pesawat udara dan jet.

· Pencemaran air dari pembuangan sisa-sisa industry secara sembarangan bisa mencemarkan sungai dan laut.

· Pencemaran tanah akibat kotoran hewan, pestisida, pupuk dari usaha pertanian.

Pencemaran dapat dicegah dengan tidak membuang limbah secara sembarangan seperti pabrik-pabrik yang selalu membuang limbah. Mengurangi kendaraan berasap dan mengurangi kebisingan yang ada dan banyak lagi yang lain. Mengatasi pencemaran dapat dilakukan dengan cara :

· Dengan mengadakan penghijauan dan reboisasi, usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah, udara.

· Dengan membuat sengkedan pada lahan yang miring untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah yang berbukit-bukit dan miring.

· Pengembangan daerah aliran sungai merupakan daerah peta terhadap kerusakan dan pencemaran karena sering terjadi pengikian lapisan tanah olek aliran sungai.

· Pengolahan limbah, dengan pengaturan lokasi industry agar jauh dari pemukiman penduduk, mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor, industry yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang peralatan pengendali pencemaran air, penertiban pembuangan sampah denan cara sebagai berikut :

- Untuk makan ternak.

- Untuk biogas.

- Untuk bahan pupuk.

- Dengan mengadakan daur ulang terhadap bahan-bahan bekas dan sampah organik (Anonim 1, 2010).

BAB III

METODE PENULISAN

3.1. Metode Pustaka

Karya tulis ini ditulis dengan pencarian data-data dan gambar dari internet.

3.2. Metode Angket

Metode yang kedua yaitu metode penyebaran angket dengan sampel tempat yaitu asrama mahasiswi PGSD Banjarbaru. Angket yang disebarkan sebanyak 10 lembar dengan masing-masing berisi lima pertanyaan. Hasil angket dilampirkan pada makalah ini.

BAB IV

ANALISIS DAN SINTESIS

4.1. Analisis-Sintesis

Dari tinjauan pustaka di atas, didapatkan bahwa sumber daya alam hayati sepert tumbuhan dan hewan dimanfaatkan dengan sepenuhnya, karena tumbuhan dan hewan merupakan bahan pokok bagi manusia untuk melangsungkan hidupnya. Tumbuhan dan hewan dimanfaatkan sebagai bahan makanan, minuman, industri, maupun koleksi setiap individu manusia.

Pemanfaatan sumber daya alam hayati terkadang menimbulkan beberapa masalah, seperti penangkapan hewan-hewan secara besar-besaran untuk pembuatan tas atau sepatu kulit atau untuk koleksi tanpa usaha pengembalian jumlah hewan yang ditangkap menyebabkan hewan-hewan tersebut punah dalam arti tidak ada lagi di tempat asalnya. Demikian juga dengan tumbuhan seperti penebangan pohon-pohon di hutan untuk dijadikan tempat usaha atau sebagai bahan industri. Selain itu, pemanfaatan tanpa pelestarian menyebabkan kerusakan lingkungan dan pencemaran.

4.2. Pemecahan Masalah

Cara-cara yang dapat diambil dalam upaya pelestarian dari pemanfaatan sumber daya alam hayati adalah :

a. Penanaman Pohon dan Pembuatan Taman Kecil di Sepanjang Jalan

Penanaman pohon di sepanjang jalan ini bertujuan agar melindungi tanah dan udara dari zat pencemar yang berasal dari sisa pembakaran kendaraan bermotor seperti gas karbon monoksida dan karbondioksida sehingga dapat mengurangi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Pohon yang digunakan seperti pohon akasia, pohon tanjung dan lainnya, selain itu juga dapat membuat jalan teduh, sejuk. Sedangkan pembuatan taman-taman kecil bertujuan untuk melestarikan tanaman-tanaman hias dan manfaatnya dapat membuat pemandangan sepanjang jalan terlihat indah dan asri.

b. Pengumpulan Hewan dan Tumbuhan yang Hampir Punah

Hewan dan tumbuhan yang terancam keberadaannya dan mendekati kepunahan dikumpulkan dan dikembangbiakkan lagi di tempat khusus seperti cagar alam dan suaka margasatwa dan harus dijaga serta dilindungi. Hewan dan tumbuhan tersebut seperti harimau Sumatra, badak jawa, jalak bali, cendrawasih, tumbuhan penangkap lalat venus dan lainnya. Kemudian dikembalikan ditempat asalnya. Hal ini bertujuan menjaga jenis hewan dan tumbuhan tersebut. Selain itu, semua jenis hewan dan tumbuhan yang digunakan untuk kepentingan individu atau sebagai bahan industri dan lainnya, sebaiknya dikembangbiakkan juga sejumlah yang dipakai dan dikembalikan kehabitatnya.

c. Program “ Kandang Bersih” untuk Peternakan

Ternak sekarang menggunakan 30 % dari tanah seluruh permukaan bumi yang pada umumnya berupa padang rumput permanen tetapi juga menempati 33 % dari lahan subur di seluruh dunia yang digunakan untuk menghasilkan makanan ternak. Pada saat hutan dibabat untuk di buat lahan padang rumput baru, peternakan menjadi penyebab utama penggundulan hutan. Pada waktu yang sama, peternakan menyebabkan degradasi tanah besar-besaran, sekitar 20 % dari padang rumput kesuburannya menurun karena terlalu banyak hewan ternak yang merumput, selain itu tanah semakin padat dan terkikis. Angka ini bahkan lebih tinggi di tanah kering dimana kebijakan dan manajemen ternak mempercepat proses penggurunan tanah (Anonim 4, 2010).

Dengan demikian, peternakan juga seharusnya mengganti tumbuhan yang ditebang. Selain itu kotoran ternak yang mengandung nitrat jika masuk ke dalam tanah dengan jumlah yang melebihi kapasitas dalam tanah akan menyebabkan pencemaran tanah, kotoran ternak juga menimbulkan pencemaran udara dari baunya dan dapat menjadi sumber penyakit. Program “kandang bersih” ini bertujuan agar mengurangi hal tersebut di atas. Selain itu dapat meningkatkan hasil peternakan. Program ini merupakan penghargaan bagi peternakan yang dapat menjaga kandang-kandang ternaknya tetap bersih dan steril tanpa adanya kotoran serta mengolah limbah peternakan dengan cepat seperti kotoran ternak menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti biogas dan pupuk. Program ini bisa dilaksanakan oleh dinas peternakan dan dilakukan sebulan sekali atau empat bulan sekali atau bahkan enam bulan sekali.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pemanfaatan sumber daya alam hayati terkadang menimbulkan beberapa masalah, seperti penangkapan hewan-hewan secara besar-besaran untuk pembuatan tas atau sepatu kulit atau untuk koleksi tanpa usaha pengembalian jumlah hewan yang ditangkap menyebabkan hewan-hewan tersebut punah dalam arti tidak ada lagi di tempat asalnya. Demikian juga dengan tumbuhan seperti penebangan pohon-pohon di hutan untuk dijadikan tempat usaha atau sebagai bahan industri. Selain itu, pemanfaatan tanpa pelestarian menyebabkan kerusakan lingkungan dan pencemaran.

Untuk memanfaatkan sekaligus melestarikan sumber daya alam tanpa merusak ekosistem dan lingkungan dapat dilakukan berbagai cara yaitu :

a. Penanaman pohon dan pembuatan taman kecil di sepanjang jalan agar sepanjang jalan jalan menjadi teduh, sejuk, asri dan indah, selain itu dapat mengurangi pencemaran.

b. Pengumpulan tumbuhan dan hewan yang hampir punah di tempat khusus dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistemnya.

c. Program “kandang bersih” untuk peternakan agar kualitas peternakan meningkat dan mengurangi pencemaran.

5.2. Saran

Sesuai dengan apa yang ada di dalam karya tulis ini, para pembaca dapat menggunakan cara di atas untuk pelestarian dalam pemanfaatan sumber daya alam, pembaca juga dapat menilai apakah cara yang disarankan penulis dalam karya tulis ini dapat dipergunakan atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. 2010. Sumber Daya Alam Indonesia. Intl.feedfury.com/content/

16434038. Diakses tanggal 9 Mei 2010.

Anonim 2. 2010. Sumber Daya Alam. id.wikipedia.org/wiki/. Diakses tanggal 9

Mei 2010.

Anonim 3. 2010. Ekologi Tanaman. http/:www.google.com/pdf. Diakses tanggal

9 Mei 2010.

Anonim 4. 2010. www.oneearthmedia.net/ind/. Di akses tanggal 9 Mei 2010.